Lepas Lingsir

Mama, ini malam sudah lingsir

Tapi daripada terpejam, mata anakmu jsutru berair

Oleh duka pada tafsir takdir

Tenang, Mama

Senyum anakmu masih ada

Entah gembira masam getir sama saja

yang penting ia masih di sana

Masih berpura-pura

Mama, ini malam sudah lingsir

Tapi daripada terpejam, mata anakmu justru menghamba

Dalam kubang air mata dan mala-mala doa

Mereka menyimpuh memohon asa

Meminta kuasa dan kaki yang tegap berdiri

Melawan angin, melawan kecewa, melawan ironi

Mama, ini malam sudah lingsir

Tapi daripada terpejam, mata anakmu justru berpuisi

Yang entah untuk siapa,

Yang jelas ia masih di sana

Menolak berpura-pura

Dan mungkin tak seorang aku biarkan membaca

Biar mereka tahu saya yang gembira

Saya yang tersenyum

Tersenyum pura-pura

Mama, ini malam sudah lingsir

Tapi daripada terpejam, mata anakmu justru berdoa

Agar salam nanti diberikan kepadanya

Oleh Tuhan yang semoga masih menyayangi dia

Entah siang, sore,

atau lepas lingsir ini, Mama

Toh kita berdua tahu Gusti sama dekatnya

Entah di Pare atau di Surabaya